Ketika penghasilannya meningkat menjadi 2 juta, maka 1 juta perbulan menjadi tidak cukup lagi karena kebutuhan yang semula terasa mewah (seperti rekreasi) meningkat statusnya menjadi kebutuhan yang perlu dipenuhi. Demikian pula jika penghasilannya meningkat menjadi 3 juta maka yang 2 juta menjadi tidak cukup karena kebutuhan rekreasi yang semula bisa dipenuhi dengan biaya murah meriah misalnya jalan-jalan ke taman kota meningkat biayanya karena harus rekreasi ke tempat dengan biaya besar. Demikian seterusnya, berubahnya penghasilan bias merubah gaya hidup manusia pada umumnya.
TIPS MENGELOLA KEUANGAN
Buat Perencanaan
Merencanakan pendapatan dan pengeluaran merupakan titik awal mengelola keuangan. Dengan perencanaan yang baik, kita dapat mengatur kebutuhan dan menentukan skala prioritas kebutuhan mana yang harus didahulukan untuk dipenuhi. Meskipun pada prakteknya seringkali tidak sesuai dengan perencanaan namun setidaknya dengan perencanaan kita akan lebih mudah mencapai tujuan
- Tulis pos-pos rencana Pendapatan dan Pengeluaran dalam satu bulan
- Atur pengeluaran jangan sampai lebih besar pasak daripada tiang
- Bedakan antara kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan merupakan sesuatu yang harus dipenuhi dan diprioritaskan meski kadang tidak kita inginkan. Kebutuhan kita akan sesuatu ada batasnya. Sedangkan keinginan adalah sesuatu yang kita ‘ingin’ meskipun kadang tidak kita butuhkan. Keinginan bersifat tidak terbatas.
- Buat skala prioritas, mana kebutuhan yang sangat penting, penting, kurang penting dan tidak penting.
Catat Pengeluaran harian
Mencatat pengeluaran secara detil dapat membantu kita untuk mengetahui mana pengeluaran yang memang perlu dan merupakan kebutuhan dan pengeluaran mana yang mana yang kurang perlu dan bisa dikesampingkan di hari kemudian.
Nabung
Dalam hal ini menabung dapat digolongkan dalam 2 bagian yaitu menabung di dunia untuk berjaga-jaga atas kebutuhan yang mendesak dan menabung untuk akherat berupa harta yang kita nafkahkan di jalan Allah sebagai investasi kita untuk masa depan yang abadi. investasi akherat tidak akan pernah merugi bahkan akan berlipat ganda tak hanya di akhirat nanti tapi juga akan menambah rizki kita di dunia. Kedua tabungan ini harus kita usahakan pemenuhannya supaya ketenangan hidup kita bertambah.
Tips nabung
- Tentukan tujuan menabung - misal untuk ONH, beli motor, biaya sekolah, dsb• Lakukan di awal bulan, jangan menunggu sisa krn biasanya manusia sulit menahan diri utk tdk menghabiskan uang (misal susah utk nabung 100 rb tapi bisa bayar utang 200 rb)
- Gunakan segala macam cara : Lembaga Keuangan, celengan ayam, toples, asuransi, obligasi dll. Untuk lembaga keuangan usahakan menggunakan jasa bank syariah atau lembaga Syariah lain misalnya BMT agar terhindar dari riba. • Jangan meremehkan uang receh. Kata pepatah ”Berdikit-sedikit lama-lama menjadi bukit.” Bahkan dengan menabung secara rutin dan istiqomah seorang tukang becak bisa menunaikan ibadah haji.
Selain itu kita juga harus berusaha menghindari utang
Tips utang :
- Pikir masak-masak sebelum utang
- Sebaiknya utang hanya dilakukan jika benar-benar butuh misalnya untuk memenuhi kebutuhan primer atau untuk digunakan untuk modal usaha usaha. Jangan berhutang karena ‘keinginan’ untuk bermewah-mewahan dan membeli sesuatu yang tidak kita butuhkan atau bisa ditunda pemenuhannya
Hemat dan Sederhana
Islam mengajarkan sikap pertengahan dalam segala perkara, begitu juga dalam mengeluarkan harta, yaitu tidak berlebihan dan tidak pula kikir. Sikap berlebihan adalah sikap hidup yang merusak jiwa, harta, dan masyarakat, sementara kikir adalah sikap hidup yang dapat menahan dan membekukan harta.
Allah berfirman :
“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah yang demikian.” (QS. Al-Furqan : 67).
“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah yang demikian.” (QS. Al-Furqan : 67).
Oleh karena itu, diwajibkan kepada para muslimin untuk bersikap pertengahan dalam membelanjakan harta dan menjauhi sifat kikir. Hal ini diperkuat dengan sabda rasul Saw :
“Allah akan memberikan rahmat kepada seseorang yang berusaha dari yang baik, membelanjakan dengan pertengahan, dan dapat menyisihkan kelebihan untuk menjaga pada hari dia miskin dan membutuhkannya. (HR. Ahmad).
Hemat tidak sama dengan pelit, sederhana tidak berarti menderita. Membelanjakan harta secara sederhana berarti membelanjakan harta sesuai dengan kebutuhan, tidak berlebihan(boros) namun tidak pelit. Sikap ini bersifat relatif, tidak sama antara satu orang dengan orang lain karena kebutuhan setiap orang berbeda-beda. Misalnya mobil kijang merupakan barang yang sederhana bagi seorang ketua MPR, namun bagi seorang pegawai rendahan bisa menjadi benda yang sangat mewah dan berlebihan. Begitu juga dengan communicator atau PDA Phone, bagi seorang eksekutif yang setiap hari harus berhubungan dengan dunia internet merupakan hal yang wajar. Namun bagi seorang remaja yang masih gaptek dan hanya membeli HP untuk keperluan nelpon dan SMS maka PDA phone merupakan benda yang sangat mewah. Intinya sederhana atau mewah tidak terletak pada mahalnya harga suatu barang, namun pada siapa pemiliknya dan apa kebutuhannya.
Sederhana tidak berarti harus mengenakan pakaian yang usang dan bertambal, HP yang sudah sering drop atau mengendarai motor yang jago mogok. Sepanjang kita mempunyai dana maka tidak terlarang untuk membelanjakan harta untuk membeli hal yang memang kita perlukan. Rasulullah mempunyai seekor unta merah yang hebat, sekelas dengan mobil mewah Jaguar. Rasulullah juga mempunyai sebuah pedang yang bagus dan kuat. Namun hal ini tidak mengurangi kesederhanaan Rasulullah karena memang beliau membutuhkannya. HP sering drop bisa menghambat dakwah karena susah dihubungi, motor yang sering mogok malah berbiaya tinggi karena harus sering keluar masuk bengkel, Pakaian yang sudah usang bisa menjadi bahan omongan orang. Jadi tempatkanlah segala sesuatu dengan sebagaimana mestinya.
Ukur kemampuan diri
Jangan bergaya hidup mewah padahal kita tidak mampu. Bahkan Rasulullah selalu hidup sederhana meskipun beliau bisa hidup mewah jika beliau ingin. Tidak perlu gengsi krn barang-barang kita tidak bermerk, murahan atau sedikit kuno sepanjang masih bisa berfungsi dengan baik dan bisa menunjang kegiatan kita it’s OK. Cari Penghasilan Sampingan
Salah satu kriteria pribadi muslim adalah Qodirun 'alal kasbi (mampu berpenghasilan) dan nafi'un li ghoirihi (bermanfaat bagi orang lain). Berusahalah untuk tetap bekerja meskipun kita berada dalam keadaan berkecukupan. Karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di kemudian hari.
Berdasarkan syariat, seorang muslim diminta bekerja untuk mencapai beberapa tujuan seperti untuk memenuhi kebutuhan pribadi dengan harta yang halal, mencegahnya dari kehinaan meminta-minta, dan menjaga tangannya agar tetap berada di atas. Selain itu bekerja merupakan perintah Allah kepada orang-orang beriman :
“Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan." (QS. At Taubah:105)
Gali dan kembangkan keahlian dan/hobby yg kita miliki, jadikan sebagai peluang untuk mendapatkan maisyah/penghasilan. Tidak perlu mengeluh karena kekurangan modal. Sepanjang ada kemauan untuk maju, maka Allah pasti akan memberikan jalan. Bahkan Abdurahman bin Auf sewaktu hijrah ke Madinah tidak mempunyai apa-apa. Ia hanya minta ditunjukkan dimana letak pasar kepada sahabat Anshar. Dan tak lama kemudian ia sudah menjadi kaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar